GenPI.co 
GenPI.co - Advokat Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Gurun Arisastra menilai ucapan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko bisa berbuntut panjang.
Menurut dia, ucapan yang diduga mengarah ke SARA itu bisa merusak generasi bangsa, terutama mahasiswi yang mengenakan hijab.
Gurun menganggap selain mengarah ke SARA, ucapan Rektor ITK itu berpotensi menjauhkan mahasiswi dengan ajaran agama.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Teken Perpres, PNS Harus Siap Beralih Status
"Beliau seorang Guru Besar dan menjabat sebagai Rektor, tentu jadi panutan. Kalau memberikan pernyataan begitu, berpotensi bisa menjauhkan anak bangsa dari agama," ujar Gurun kepada GenPI.co, Kamis (5/5).
Sebelumnya, Rektor ITK Prof Budi diduga melontarkan ujaran SARA ketika mengatakan seseorang yang mengenakan hijab ialah manusia gurun, yang dianggap tidak berpikir terbuka.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Semprot Novel Bamukmin, Merdeka!
Menurutnya, pernyataan Prof Budi tidak pantas dan justru mencederai nilai-nilai kebangsaan.
"Sebagai seorang akademisi berlatar belakang Guru Besar, pernyataannya di publik mendiskreditkan identitas suatu agama tentu sangat tidak pantas," jelasnya.
BACA JUGA: Anies Baswedan Laporkan Gratifikasi Senilai Rp 23 Miliar
Selain itu, Gurun mengatakan Prof Budi tidak memahami esensi Pancasila yang mengandung nilai-nilai kebangsaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
