Hari Lahir Pancasila, KKP Lakukan Upacara Bawah Laut di Bali

Hari Lahir Pancasila, KKP Lakukan Upacara Bawah Laut di Bali - GenPI.co
Kementerian Kelautan dan Perikanan gelar upacara pengibaran bendera Merah Putih bawah laut di Bali, Rabu (1/6). Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan

GenPI.co - Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan upacara bendera bawah laut di USS Liberty Wreck, Tulamben, Karangasem, Bali. 

Di samping memperingati Hari Lahir Pancasila, upacara tersebut juga dilakukan guna meningkatkan kemampuan penyelaman para aparat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

"Selain hadir dalam pengawasan kapal perikanan, KKP ingin membuktikan dirinya turut hadir dalam pengawasan sumber daya yang ada di bawah laut," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, Kamis (2/6).

BACA JUGA:  Pelaku Illegal Fishing Asal India Meninggal, KKP Beri Penanganan

Adin menuturkan upacara pengibaran bendera di bawah laut ini diikuti 20 personil yang terdiri dari, 2 orang Pengawas Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, 2 orang Awak Kapal Pengawas, serta 16 orang Pengawas Perikanan dan Polsus PWP3K dengan melibatkan pelatih sekolah penyelaman berlisensi Scuba School International (SSI) di Bali. 

Dia menambahkan ke depannya, kegiatan tersebut akan melibatkan aparat terkait lainnya seperti TNI Angkatan Laut (AL). 

BACA JUGA:  KKP Hentikan Aksi Pengebom Ikan Asal Malaysia di Laut Sulawesi

"Upacara ini, kami lakukan di salah satu lokasi bangkai kapal terbesar di Indonesia yaitu USS Liberty Wreck di Bali, agar kemampuan pengawasan terhadap Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) serta terumbu karang para personil makin terasah," jelasnya. 

Menurutnya, masih banyak lokasi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang belum terindentifikasi. 

BACA JUGA:  Terapkan Sanksi Administratif, KKP Berharap Pelaku Usaha Patuh

Selain itu, penjarahan dan pencurian terhadap BMKT juga diyakini cukup banyak terjadi. Berdasarkan data Litbang KKP, baru ada 20 persen lokasi BMKT yang telah diverifikasi dan 3 persen yang dieksplorasi dengan nilai ekonomi berkisar antara US$ 80 ribu-18 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya