
Menurutnya, kelompok bajak laut yang dikira Kerajaan Sriwijaya itu diketahui dari laporan seorang utusan kaisar Cina bernama I Ching/Yi Jing yang mencari tahu mengapa banyak kapal dagang kerajaan itu tenggelam di sekitar Teluk Benggala hingga ke Selat Malaka.
“I Ching dalam laporannya mengatakan pada akhirnya ia mampir di Kedah. Orang Kedah mengatakan, Cik I Ching… Sriwijaya punya kerajaan tu tak ada laa dekat sini, itu adalah di Coromandel, pantai timur India,” papar Ridwan di video itu.
Ia juga mengatakan, Kerajaan Sriwijaya versi abad ke-13 juga tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Terkait prasasti-prasasti yang ditemukan di kawasan Suamtera Selatan, menurutnya itu adalah prasasti kopi/kembaran dari prasasti yang sama di kawasan Campa, Vietnam sekarang. Sebab di Sumatera Selatan pada abad tersebut, pernah bemukim komunitas dari Campa.
Pernyataan Ridwan Saidi lantas memantik komentar dari banyak pihak. Dilansir dari CNN Indonesia, Ketua yayasan Tandipulau, Erwan Suryanegara mengungkapkan bahwa sejarah dan bukti keberadaan Sriwijaya dudah dikaji.
Masih menurut CNN, Erwan mengatakan pihaknya telah berupaya membantah pernyataan Ridwan Saidi. Salah satunya adalah dengan mengunggah video tandingan mengenai perjalanan Kerajaan Sriwijaya yang diunggah ke Youtube Jelajah Sumsel.
Yayasan Tandipulau juga telah meminta Macan Idealis untuk menghapus video bincang-bincangnya bersama Ridwan Saidi. Video tersebut dianggap menyesatkan dan tak sesuai fakta sejarah lantaran menyebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif. Konsultasi dengan Wali Kota Palembang juga telah dilakukan terkait kemungkinan melayangkan tuntutan secara hukum jika kedua video itu tak dicabut.
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News