Babad Dieng, Ajang Promosi Wisata Budaya 8 Desa

Babad Dieng ini juga lahir dari kolaborasi banyak pihak.  Ada Perum Perhutani, BKSDA, PT. Geodipa Energi, PT. Indonesia Power dan PT.Alam Indah Bonbin lestari,  Pemprov Jawa Tengah dan Kabupaten Wonosobo. Kecamatan Kejajar yang juga sebagai awalan agenda Suran di Wonosobo.

“Event Babad Dieng sudah dimasukan ke dalam agenda pariwisata tahunan Provinsi Jawa Tengah.  Acara ini berupaya menggali  akar peradaban sejak  Jaman kapitayan yaitu periode sebelum masuknya agama hindu di Dieng . kemudian diteruskan dengan penjelajahan pada peradaban Hindu jaman kerajaan mataram kuno  sampai pada peradaban Budha yang dilanjutkan dengan masuknya Islam ke tanah jawa (Dieng),” tambahnya.

Eko berharap agar sisi penggalian alur sejarah kejayaan ini bisa menginspirasi masyarakat Wonosobo. Dengan begitu, mereka agar memiliki kebanggaan terhadap daerahnya sehingga menjadikan semangat untuk membangun Wonosobo menjadi lebih baik.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo One Andang Wardoyo menjelaskan berbagai acara yang nantinya akan digelar. Salah satu yang unik adalah penggunaan atribut pakaian masa lalu untuk peserta dan pengunjung umum untuk merasakan semangat suasana budaya masa kejayaan Dieng.

“Dimulai dengan pengambilan air suci di Tuk Bimo Lukar, Jamasan Pusaka Nusantara, Prosesi Ruwat Sukerta dan  Ruwat Rambut Gembel. Puncaknya adalah sajian Sendratari Mahakarya Di-Hyang,” katnya. 

Ia menambahkan, Event akan dirangkai dengan Tradisi Baritan dan Kembul Bujana untuk perwujudan rasa syukur akan anugrah alam Dieng yang begitu subur.

Selain itu, akan ditampilkan pula kesenian yang mengakar di masyarakat Dieng. Kesenian itu di antaranya Rodad, lengger punjen, warokan, sholawat jawa, angguk dan kuda kepang. Tidak lupa pula, aka nada stand potensi wisata di tiap desa dan pembagian carica serta purwaceng gratis untuk para pengunjung.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News