
Dia mengatakan, BPSDM ESDM berkomitmen untuk menyediakan tenaga yang sesuai dalam rangka menjawab tantangan roadmap tersebut.
Prahoro menegaskan bahwa semua program terkait pengembangan SDM harus mengikuti roadmap tersebut.
"Kami telah menyiapkan anggaran untuk tahun 2022 dan telah berdiskusi dengan beberapa universitas di luar negeri antara lain Selandia baru, Australia, dan Inggris," jelasnya.
BACA JUGA: Dorong Transisi Energi, Kementerian ESDM Dorong Peran Gas Bumi
Lebih lanjut, BPSDM ESDM juga membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak universitas yang memiliki program di luar skema pembiayaan negara.
Terkait tingkat pendidikan yang menjadi fokus utama program ini, Prahoro mengatakan, kerja sama menyasar pendidikan Magister dan Doktoral (S2 dan S3), tetapi tidak menutup kemungkinan bentuk kerja sama lainnya.
BACA JUGA: Menteri ESDM: Indonesia Dorong EBT yang Berkeadilan Lewat G20
"Setelah pelaksanaan forum ini, dapat diketahui kapasitas SDM yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, sehingga memperjelas strategi pendidikan yang akan dilaksanakan dan mendapatkan prioritas untuk ditindaklanjuti," jelasnya.
Senada dengan Prahoro, Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana dan Staf Ahli Menteri ESDM bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Yudo Priaadi selaku Chair Energy Transition Working Group G20, menggarisbawahi bahwa demi tercapainya target Net Zero Emission, perlu adanya kerja sama negara maju dengan negara berkembang dalam bentuk transfer teknologi melalui pendidikan.
BACA JUGA: Menteri ESDM Buka-bukaan, Subsidi Energi Bisa Jebol Tahun Ini
https://ebtke.esdm.go.id/post/2022/06/24/3193/peningkatan.sdm.faktor.penting.capai.net.zero.emission
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News