
Sementara itu, Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai pungutan ekspor CPO sangat berdampak bagi petani sawit dan merugikan.
Menurut dia, pemerintah seharusnya membantu petani sawit bukan malah membuat petani menderita akibat kebijakan tersebut.
Selain itu, dia menyebut harus jelas untung dari kebijakan tersebut bagi para petani sawit alias jangan cari untung saja pemerintah.
BACA JUGA: Rugikan Petani Sawit, APPKSI Minta Pungutan Ekspor CPO Dihapus
Di sisi lain, Direktur Executive Indonesia Development Ir. Widodo Tri Sektianto mengatakan pungutan ekspor CPO merupakan kebijakan yang bisa mempengaruhi Product Domestic Bruto menjadi menurun di sektor industri sawit.
Pasalnya, kata dia, jatuhnya harga TBS petani yang diakibatkan pungutan Levy tersebut hanya dinikmati segelintir industri hilir dari sawit yaitu industri Biodiesel yang menikmati subsidi dari 96 persen pungutan Levy CPO.
BACA JUGA: Indonesia Terbitkan Izin Ekspor Sawit, Harga CPO Ambruk
"Oleh karena itu, pungutan Levy harus dihapuskan dengan demikian ekspor CPO akan menjadi andalan pendapatan devisa negara dan memberikan dampak kenaikan harga TBS petani," kata Widodo Tri.(*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News