
Risna tinggal di asrama itu. Bersama suami dan anaknyi. Kamar yang ditempati Risna di depan persis kamar Sheren. Di lantai 1 asrama itu.
Luas kamar itu 4 x 4 meter. Diisi oleh empat siswi. Ada dua tempat tidur tingkat di kamar itu. Sheren di bawah. Kamar mandi di luar kamar.
Tahun-tahun itu baru ada satu asrama: tiga lantai. Lantai 1 dan 3 untuk putri. Lantai 2 untuk putra.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Doa Gusti
Untuk menuju kamar-kamar tersebut ada lorong berpintu. Yang naik ke lantai 2 atau lantai 3 tidak bisa masuk lorong tersebut: dikunci. Terutama setelah jam 22.00.
Risna menjadi ibu asrama sejak sekolah itu belum dibuka. Risna sarjana matematika lulusan Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mobil Listrik: Juara Koleksi
Dia arek Malang. Sekolah Dasar, Tsanawiyah, dan Aliyah-nya pun di Malang. Di SPI Batu, Risna juga mengajar: mata pelajaran matematika. Sebagai guru dan ibu asrama Risna mengenal sangat baik Sheren.
Pun sampai orang tuanya. Ibunda Sheren sering menelepon Risna. Zaman Sheren masih siswa SMA di SPI. Sang ibu sering menanyakan soal anaknyi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Jokowi ke Tiongkok: Pinggang Langsing
Suatu saat, sang Ibu menelepon Risna. Yakni beberapa bulan setelah Sheren lulus SMA. Sang Ibu marah-marah. Setengah komplain: gara-gara sekolah di SPI, Sheren pindah agama, masuk Katolik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News