
"Menarik. Tapi ke ruanganku dulu, Dur, sebentar," katanya.
"Belum bikin berita, Bang," kataku.
"Halah, kau kan cepat bikin berita. Sebentar aja kok," katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (1)
Eel bicara amat terstruktur. Seperti berita yang rapi, sudah diedit dan siap di-layout. Dia menyampaikan grup kami bikin koran baru di kota lain di Sumatera. Itu rencana sudah lama disiapkan.
Bang Aro, pemred kami akan menjadi pemimpin di koran baru itu. Bang Eel sementara akan menggantikan pekerjaan Pak Aro sebagai pemred "Metro Kriminal".
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Rani Jaringan
"Wah, selamat ya, Bang!" kata saya.
Sebenarnya saya bingung, kenapa dia harus sampaikan itu semua pada saya. Apa hubungannya dengan saya, reporter yang baru kerja enam bulan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Lima Sekawan
"Nanti dulu bilang selamat," kata Bang Eel, agak kesal dia, "...ini tergantung kau..." katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News