Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (2)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (2) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya tak paham. Sama sekali tak paham. "Kok saya, Bang? Saya tak paham nih, Bang..."

Aku terima tawaran Pak CEO itu, dengan syarat yang aku minta, kau dipromosikan jadi asredpel, merangkap askorlip, kau akan bantu aku," katanya.

Saya agak syok mendengarnya. Bahagia dan senang tentu saja, membayangkan gaji naik, bangga karena dapat promosi padahal baru enam bulan kerja, tapi gamang, karena belum yakin dengan kemampuan saya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (1)

Sementara saya juga belum akrab juga dengan istilah-istilah itu, apa tugasnya, dan yang pasti besar tanggung-jawabnya.

Redpel itu redaktur pelaksana. Korlip itu koordinator liputan. As di depan dua kata itu berarti asisten.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rani Jaringan

"Jangan main-mainlah, Bang. Bukannya harus jadi redaktur dulu? Abang pernah jelaskan ke saya perlu dua tahun minimal di lapangan sebelum jadi redaktur. Ini saya malah jadi...." kataku tak menyelesaikan kalimatku, dia pasti tahu apa yang mau kukatakan.

"...ini serius, Dur. Aku tak main-main. Ah, kau ini," kata Bang Eel.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Lima Sekawan

"Saya pikirkan dulu, ya, Bang. Boleh, Bang? Saya bikin berita dulu." 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya