
”Kalau tak ada, Bos?”
”Harus ada. Mosok tak ada?”
”Dari luar, dari grup kita, Bos?”
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ratu Elizabeth II: Tinta Elizabeth
”Jangan. Tak boleh. Saya tak mau. Saya hargai teman-teman di sini, beri kesempatan terlebih dahulu pada mereka,” kata Pak IDR.
Bang Eel lantas menyebut nama-nama awak redaksi yang bisa. Bang Jon saya usulkan untuk ditarik saja lagi. Bang Eel menolak.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri, Kunci Kamar Kos
Pak IDR juga tak setuju. Ada beberapa nama wartawan lokal dari media lain yang masih muda yang masuk daftar pilihan kami.
Pak IDR lantas bercerita tentang target dan rencana besar pengembangan grup. Kami dapat pencerahan soal visi misi bisnis grup dan menjadikan itu bahan untuk merancang persiapan Dinamika Kota.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa: Partai Amplop
Pembicaraan kami selesai. Sambil makan steak yang diantar ke kamar (ini pertama kali saya makan steak seumur hidup) Pak IDR bertanya soal berita.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News