Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Apsahani: Tentang Ayah, Siapa Membunuh Putri (11)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Apsahani: Tentang Ayah, Siapa Membunuh Putri (11) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Ada waktu beberapa jam untuk berkunjung ke pesantren Alhidayah di Watuaji. Saya bisa berangkat sebelum duhur dan nanti sebelum asar kembali ke kantor. 

Ustaz Samsu menelepon memintaku datang.  Beberapa anak panti Abulyatama yang ditampung di sana akan dikhitan.

Ada acara peresmian koperasi pesantren juga. Bantuan dari lembaga filantropi dari negara seberang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bjorka Shinta

Ustaz Samsu juga mau mempertemukan saya dengan seorang guru baru. Sudah lama dia ceritakan, sejak gadis asal Sulawesi itu bergabung di Alhidayah. 

Saya tak terlalu bersemangat, bukan tak menghargai Ustaz Samsu. Urusan persiapan Dinamika Kota benar-benar menyita energiku.   

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Beradu Headline, Siapa Membunuh Putri (10)

”Paling tidak kau temui dulu, Dur. Sainganmu banyak. Banyak guru-guru muda di sini.  Soal kamu mau atau nanti berjodoh atau tidak itu urusan belakangan,” kata Ustaz Samsu. 

Ada tenda besar di depan bangunan toko pesantren.  Kursi-kursi tamu di bagian belakang sebagian diramaikan anak-anak santri. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Petir Politik

Pejabat kecamatan dan wali kota sudah tiba. Ada perwakilan dari lembaga filantropi yang akan memberi sambutan dan secara simbolis menyerahkan bantuan berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya