Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Kenapa Disekap, Siapa Membunuh Putri (12)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Kenapa Disekap, Siapa Membunuh Putri (12) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Profil Awang dan kondisi perumahan yang jadi TKP bisa untuk jadi bahan liputan berukitnya.  Saya mencatatnya di buku catatan saya, bahan buat rapat redaksi.

Selesai mengetik berita Ferdy pamit pergi buru-buru. Ia bilang akan kembali lagi selepas Isya, masih ada berita yang mau dia ketik, tapi sementara itu ada urusan yang ingin ia bereskan katanya.

Ada yang mau dia bicarakan dengan saya. Ada apa? Kecemasan saya belum boleh hilang rupanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Apsahani: Tentang Ayah, Siapa Membunuh Putri (11)

Ingin saya menahan Ferdy dan bicara saat itu juga, tapi kerja menyiapkan koran sedang tak bisa diinterupsi oleh apa pun. Cetak lima belas ribu besok adalah pertaruhan besar!

Kerja pracetak malam itu akhirnya beres juga. Kami bekerja dengan bersemangat. Capek yang tak terasa selama berjam-jam kerja itu baru terasa ketika tak ada siapa-siapa lagi di kantor.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bjorka Shinta

Aku menunggu Ferdy. Headline kami hari itu Kenapa Anak Putri Disekap di Hotel, dengan subjudul tetap Siapa Membunuh Putri.  

Ferdy datang dengan cemas. Dia tergagap dan gugup ketika hendak mulai bicara. Lelah dan pucat.  

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Beradu Headline, Siapa Membunuh Putri (10)

”Udah makan belum?” tanyaku bercanda sebenanrya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya