Catatan Dahlan Iskan soal Azyumardi Azra: Mak Edi

Catatan Dahlan Iskan soal Azyumardi Azra: Mak Edi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Maka ia dorong alumni UIN di mana pun untuk meraih gelar doktor di Barat. Tidak lagi hanya di Mesir atau Arab Saudi.

Munawir adalah sopir perubahan itu. Tapi jalan untuk ke sana sudah disiapkan oleh tokoh seperti Prof Mukti Ali. Ia menteri agama yang kalau pidato sering tidak memulai dengan assalamualaikum.

Ia intelektual Islam yang sering bicara langsung pada pokok persoalan. Di dirinya, iklim ilmiah tidak tenggelam oleh kalimat-kalimat basa-basi yang mubadzir. Perintis jalan lainnya adalah Prof Harun Nasution.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Anak Wagub Kaltim: Tangis Panggung

"Prof Harun-lah yang menyadarkan kita bahwa dalam Islam begitu banyak aliran dan kita menjadi bisa menerima perbedaan itu," ujar Prof Komar.

Maka ketika para dosen muda UIN dikirim belajar ke Barat, tidak ada lagi yang terkejut. Tidak ada lagi yang gegar budaya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kompor Politik

"Kita-kita belajar ke Barat tidak lagi dengan perasaan waswas, curiga dan kehati-hatian yang kelewat tinggi," ujar Prof Komar.

Tentu jasa intelektual pembaharu pemikiran Islam seperti Nurcholish Madjid dan Dawan Rahardjo juga sangat besar. Keilmuan membuat mudah menerima perbedaan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Judi dan Jatah, Siapa Membunuh Putri (19)

"Saya kehilangan sekali," ujar Prof Komar tentang meninggalnya Prof Azra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya