Catatan Hasan Aspahani: BAP, Siapa Membunuh Putri (28)

Catatan Hasan Aspahani: BAP, Siapa Membunuh Putri (28) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

Dari mana Pak Rinto dapatkan salinan ini? Kalau pun saya tanyakan ia pasti tak akan menjawabnya.

Ia tampaknya hanya ingin menunjukkan bahwa jejaring pengaruhnya memang sekuat dan seluas itu. Ia bisa dapatkan BAP itu. Ia pasti bisa dapatkan informasi apa saja.

Jadi teringat nasihat Pak Indrayana Idris dalam satu rapat besar kami. Sebagai wartawan kita jangan pernah merasa sombong dan merasa diri paling tahu. Kita akan malu, rendah diri, kalau kita tahu apa yang diketahui oleh para pengusaha-pengusaha besar itu.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Pelacuran, Siapa Membunuh Putri (27)

Mereka punya uang untuk membelinya, karena mereka memerlukannya dan harga kepentingan yang mereka pertaruhkan jauh lebih besar dari harga informasi yang mereka bayar.

Sementara wartawan harus taat pada kaidah dan etika jurnalisme. Itulah yang menjaga wartawan, yang membuat hasil kerja dan pekerjaannya menjadi berharga.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27)

Bukan berarti kita tak berdaya, tapi justru informasi yang kita dapatkan menjadi berharga karena keterbatasan itu. 

Dalam konteks ini pula saya memahami hubungan Pak Rinto dengan siapa pun yang membayar dan membeli informasi darinya.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Bluebeach Nenia, Siapa membunuh Putri (26)

Saya sekilas membuka-buka BAP itu. Sebagai wartawan saya seperti menemukan harta karun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya