GenPI.co 
Akhirnya diizinkan. Sendirian. Suami Khusnul diminta menunggu di luar. Muklas pun didatangkan ke ruang kunjungan.
Dipisahkan dengan jeruji baja. Saat itulah Khusnul menumpahkan kejengkelannya. Juga menceritakan penderitaannya. Termasuk kesulitan ekonominya.Ternyata reaksi Muklas di luar dugaan Khusnul.
"Ia justru menyalah-nyalahkan saya," ujar Khusnul.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Korban Bom Bali: Khusnul Bomiyah
"Apa yang ia ucapkan," tanya saya.
"Saya justru disalahkan kenapa malam itu berada di tempat orang kafir," ujar Khusnul. "Muklas juga memaki-maki saya mengapa saya tidak pakai jilbab. Justru saya disuruh bertaubat," tambahnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal PM Inggris Rishi Sunak: Fracking Sunak
"Bagaimana dengan sikap Amrozi?" tanya saya.
"Sama saja. Biar pun sejak TK, SD, SMP, sampai SMA saya ini di sekolah Muhammadiyah, tetap saja saya dikafirkan," kata Khusnul.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Petani Jayawijaya: Bawang Yawuyoko
Khusnul pun menceritakan pertemuan dengan teroris itu kepada suami. Sang suami emosi. Ia mengajak Khusnul ke Lamongan. Ia berniat membunuh siapa pun keluarga Amrozi yang bisa ditemui di Paciran, Lamongan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
