Catatan Dahlan Iskan: Gunung Kawi

Catatan Dahlan Iskan: Gunung Kawi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Hanya saja kemampuannya membangun toko permanen itu hanya sepertiga dari jumlah pedagang. Maka dilakukan musyawarah dengan seluruh pedagang kaki lima.

"Akhirnya kami sepakati satu toko dipakai tiga orang," ujar Yana.

Cara pakainya diserahkan ke masing-masing kelompok tiga orang itu. Ada yang gantian hari. Ada juga yang memanjang dagangan secara bersama.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli

Kalau tidak ada pandemi, kesepakatan seperti itu mustahil dicapai. "Hari itu tidak ada pilihan lain bagi kami. Sepakat atau mati," ujar seorang pedagang di situ.

Hari itu saya menemui seorang suhu dari Jakarta yang sudah lebih dulu tiba di Kawi. Ia menunggu di lobi Hotel Gunung Kawi. Hotel ini sekelas bintang tiga.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Yang membangun konglomerat Liem  Sioe Liong almarhum. Bukan sebagai investasi. Ia tidak memiliki hotel itu. Ia hanya ingin agar di Kawi ada fasilitas seperti itu.

Pemilik hotel tetap penduduk setempat. Pemilik lahan di situ. Ia orang Tionghoa. Sudah turun-temurun lahir di situ.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Tuhan Uang

Kawi memang gabungan unik Islam, Tionghoa, dan Kejawen. Di depan hotel ini ada tempat semedi yang besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya