Catatan Dahlan Iskan: Gunung Kawi

Catatan Dahlan Iskan: Gunung Kawi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

"Iya. Ada. Pohonnya di sana itu," jawabnya. "Juga ada pohon dewa ndaru," tambahnya.

Salah satu yang ikut lari ke Kawi ini adalah seorang Tionghoa. Namanya dikenal dengan Pek Yam (Tan Ki Yam). Ia orang kepercayaan Mbah R.M. Imam Soedjono.

"Makam beliau di sana itu," ujar Yana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli

Maka makam paling keramat di Gunung Kawi ini sebenarnya makam ulama tarekat. Para pejuang di harus depan Perang  Diponegoro adalah para ulama tarekat.

Anda mungkin lebih tahu mengapa Gunung Kawi lantas bertransformasi menjadi lambang tempat berdoa untuk menjadi kaya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Saya pun sering menjadikan Gunung Kawi sebagai contoh dalam ceramah tentang fokus: Gunung tidak perlu tinggi, yang penting ada Dewanya; sungai tidak perlu dalam yang penting ada naganya.

Ketinggian Gunung Kawi hanya 2.551 meter. Tapi mengapa yang datang ke sana lebih banyak dari Gunung lainnya yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Tuhan Uang

Orang tidak harus menjadi yang terkaya, terkuasa, terpandai, tercantik, dan seterusnya. Yang penting orang punya kehebatannya sendiri-sendiri. (Dahlan Iskan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya