Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis Patologi Klinis: Gading Wulan

Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis Patologi Klinis: Gading Wulan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Ini bukan cerita bagi para penggila kuliner. Tidak usah dibaca. Ini khusus bagi jenis orang yang seperti ini: memuliakan tubuh dengan cara yang mulia.

Dia seorang dokter. Spesialis patologi klinis. Namanya: Wulan. Sudah menjelajah daerah yang paling dihindari seorang dokter baru: Papua. Bukan Jayapura, tapi Wamena.

Bukan di Wamena tapi di Kurima. Bahkan bukan di Kurimanya, tapi lebih dalam lagi: di Puskesmas Angguruk. Pokoknya pedalamannya pedalaman Jayawijaya, Papua Tengah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19 Tiongkok: Ranking Antipiretik

Itu jauh sekali dari Wamena yang jauh itu. Masih harus naik pesawat kecil 45 menit lagi. Dari sana Wulan pindah ke daerah yang juga tidak diharapkan siapa pun: pulau Rote di NTT.

Tapi Wulan menjalani semua itu dengan bahagia. Begitu tahu akan ditempatkan di Papua, Wulan minta sekalian lokasi yang tersulit dari yang paling sulit.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Omnibus Kesehatan

Tiga tahun Wulan di pedalaman Kurima. Hanya sekali pulang pulang ke Kediri. Saking jauhnya. Dari Kurima, Wulan masih ke daerah terpencil lainnya: di pulau Rote. Dua tahun lagi di sini.

Pilihan hidup Wulan awalnya  ingin jadi arsitek. Sedang ibunya sangat berharap Wulan jadi dokter. Wulan anak nomor 9 dari 10 bersaudara. Banyak kakaknya yang sakit-sakitan. Dari situlah keinginan sang ibu lahir. Wulan harus jadi dokter.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mahasiswa yang Dapat Beasiswa: Tsinghua Lutfiya

"Saya lupakan arsitektur. Saatnya saya menunjukkan bakti ke ibu," ujar Wulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya