Catatan Dahlan Iskan: Natal XMas

Catatan Dahlan Iskan: Natal XMas - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

"Saya pilih klik barcode di layar," ujar sahabat Disway itu.

Gereja Bethany jadi berita besar lima tahun lalu. Bertahun-tahun. Sang ayah, Alex Tanuseputra, pendiri Bethany, dipecat oleh anaknya sendiri. Diadukan ke polisi. Terjadilah pecat-memecat. Saling bikin laporan polisi.

Dan saling serang. Semua itu jadi makanan media saat itu. Alex meninggal dunia dua  tahun lalu. Satu pendeta lagi, yang juga di pusat pusaran peristiwa, meninggal dunia tiga tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis Patologi Klinis: Gading Wulan

Jadilah sang anak, Aswin,  pemimpin tertinggi Bethany  saat ini. Tanpa harus lagi mengadukan bapaknya ke polisi.

YouTube telah membuat pendeta-pendeta yang tidak punya gereja eksis di masyarakat. Bahkan dari YouTube bisa dapat ''kolekte'' besar. Yang hasilnya sampai bisa untuk membangun gereja di daerah-daerah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19 Tiongkok: Ranking Antipiretik

Tentu, di saat teman-teman Kristen ke kebaktian kemarin malam, saya juga fokus: mengirimkan ucapan selamat Natal kepada mereka. Tiga jam waktu yang saya habiskan untuk kirim ucapan Natal itu. Via WA. Saya ketik sendiri. Bukan copy paste.

Pun ketika mereka sudah pulang dari kebaktian saya belum selesai mengirim ucapan Natal. Kadang saya salah kirim. Teman-teman yang saya kira Kristen ternyata beragama lain. "Saya Buddha," balas Albert Yaputra. Ia anggota DPR dari Dapil Kalbar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Omnibus Kesehatan

"Saya mualaf, sudah empat tahun," balas Dino dari Manado. "Saya ke kelenteng, tidak ke gereja," jawab yang lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya