Catatan Dahlan Iskan: Tawa Duka

Catatan Dahlan Iskan: Tawa Duka - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ada satu lagi yang juga masih bujangan. Tionghoa. Kerja di bidang real estate. Tapi ia sudah punya calon S3. Ia tidak perlu adakan sayembara. Mengapa pilih kerja di real estate?

"Saya sudah bertanya ke tiga orang suhu. Tiga-tiganya sama: hoki saya di bisnis yang terkait dengan tanah," katanya.

Ia memang pernah bisnis pakaian. Gagal. Dagangan bajunya laris sekali, tapi tidak bisa jadi uang.

BACA JUGA:  Filipina Bukan Lawan yang Lemah, Timnas Indonesia Bisa Terpeleset

"Ternyata pakaian itu masuk kategori kayu. Saya diramal tidak sukses di bisnis yang terkait dengan kayu," tambahnya.

Begitu total ia terjun ke bidang real estate, sampai-sampai harus belajar fengsui. Ia harus tahu rumah seperti apa, menghadap ke mana, tangganya berapa, dan di sebelah mana diletakkan pintunya.

BACA JUGA:  Indra Sjafri Buka Suara soal Kepemimpinan Iwan Bule di PSSI

Kini ia tidak hanya mengerti fengsui. Sudah mulai banyak yang bertanya kepadanya soal fengsui rumah konsumennya. Siapa tahu kelak ia lebih kaya karena ramalannya daripada real estatenya.

Ternyata ada satu orang ''penyelundup'' ke forum ini. Penyelundup tengah malam. Dia datang pukul 22.30, ketika semua perusuh sudah terlelap.

BACA JUGA:  Tahun Baru 2023: Harga Kripto Naik, Bitcoin Masih Bikin Waswas

Dia adalah Jenny Wijaya, Si pejuang sagu. Dia bilang hanya untuk ikut senam-dansa. Tapi rasanya dia juga ingin tahu sosok para perusuh yang lagi kumpul di Agrinex.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya