"Ini juga menjadi visi penting bagi UEA, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan. PLTS Terapung Cirata menjadi bukti kuatnya kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral Indonesia dan UEA," jelasnya
Proyek energi bersih ini menjadi trobosan bagi pendorong ekonomi baru di sektor logistik, pariwisata, manufaktur bahkan sektor pertanian dan ekonomi halal antar dua negara.
UEA juga berkomitmen untuk melakukan investasi lanjutan, khususnya di energi bersih. Dukungan UEA ini sebagai dorongan terhadap Indonesia untuk bisa mencapai NZE pada 2060 mendatang.
BACA JUGA: Proyek Hijau PLTS Terapung Cirata, PLN Dukung Tercapainya Transisi Energi
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pembangunan PLTS Cirata menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung pemerintah melakukan transisi energi.
"Peresmian ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak hanya sekadar wacana, tetapi telah menjadi wujud nyata bahwa PLN serius dan all out menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam menghadirkan energi bersih di Indonesia," ujarnya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tegaskan Konsep Kota Hutan di IKN, PLN Manfaatkan Potensi EBT
Proyek strategis nasional (PSN) ini memanfaatkan 4 persen area Waduk Cirata atau sekitar 200 hektare. Terdiri dari 13 pulau yang berisi 340 ribu solar panel, mampu melistriki lebih dari 50 ribu rumah.
PLTS Terapung Cirata mampu memproduksi energi bersih sebesar 245 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun.
BACA JUGA: PLN UIP JBT Kebut Pembangunan Sistem Kelistrikan, Rampungkan Dua Proyek Baru
Darmawan menyebut PLTS Terapung Cirata juga menjadi bukti kolaborasi Indonesia dengan dunia global dalam melakukan transisi energi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News