Catatan Dahlan Iskan: Cholid Wolbachia

Catatan Dahlan Iskan: Cholid Wolbachia - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

GenPI.co - DI BANDARA Balikpapan saya disapa seorang laki-laki ganteng berkopiah. Ia menyalami saya dengan merunduk. Sikapnya sangat sopan. 

Rendah hati. Tawaduk. Tutur katanya halus, apalagi diucapkan dalam bahasa Jawa kromo inggil.

Laki-laki itu duduk di sebelah saya. Ngobrol. Sama-sama di ruang tunggu gate 8. Lalu, dengan lirih, ia berkata: minta nasihat. Juga minta saran apa yang harus ia lakukan. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mulus Pegasus

Untung saya tidak mau memberi nasihat. Juga tidak mau memberi saran. Saya justru bertanya siapa ia dan latar belakangnya. Namanya: Moh Cholid Hanafi.

Jabatan: Lurah Gunung Telihan. Di kota Bontang. Tak lama kemudian beberapa orang ikut nimbrung. Ternyata mereka bagian dari rombongan Pak Lurah. Mereka anak-anak muda aktivis di Kelurahan Telihan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Minus Dua

Kegiatan mereka: menyelesaikan sampah penduduk di kelurahan itu. Caranya: menyediakan kotak-kotak sampah terpilah di setiap RT. 

Penduduk membawa sampah ke kotak itu. Lalu memasuk-masukkan sampah ke kotak sesuai dengan kategori sampahnya. Ada 12 kotak di setiap RT. Berarti ada 12 jenis sampah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tahija Wolbachia

Dari titik itu sampah dikumpulkan ke satu tempat di kelurahan. Sampah yang ada harganya dijual. Yang mengandung aluminium didaur ulang. Dibuat aluminium cair. Lalu dicetak menjadi baling-baling kapal kecil. Di Bontang banyak nelayan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya