Catatan Dahlan Iskan: Karagenan Alor

Catatan Dahlan Iskan: Karagenan Alor - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Untuk itu dia harus ke Rote naik ferry, lima jam. Atau kapal cepat, tiga jam. Layanan kapal itu sehari hanya satu kali.

Clarissa harus dekat dengan petani. Dia tidak ingin petani punya peluang untuk curang.

"Dulu banyak rumput laut sudah dipanen ketika umurnya belum 45 hari," katanyi. "Kami harus terus-menerus membina mereka," tambahnyi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Klimaks Kedua

Anda pun sudah tahu: kandungan nutrisi penting di rumput laut baru muncul setelah berumur 45 hari.

Clarissa ingin terus ekspansi di rumput laut. Potensi NTT sangat besar di sektor ini. Clarissa tidak punya pesaing. Satu-satunya pabrik rumput laut selain miliknyi adalah milik pemerintah daerah. Anda pun sudah tahu seperti apa wujudnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: GovTech Merdeka

Untuk ekspansi itulah Clarissa punya tekad baru: IPO di tahun ini. Dananya akan sepenuhnya untuk membangun ekonomi rumput laut NTT.

Hidup Clarissa sangat berwarna. Sekolah dasarnya di SD Katolik. Lalu masuk SMP Al-Azhar Jakarta. Setelah itu ke Australia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tetangga B

NTT telah menemukan orang yang punya tekad keras seperti Clarissa. Dan saya tahu dari mana Clarissa punya watak yang keras: dari bapaknya, RJ Lino –tokoh hebat di balik modernisasi Pelindo.(Dahlan Iskan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya