Dahlan Iskan: Depan Belakang

Dahlan Iskan: Depan Belakang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

''Jangan panggil saya Pak Boss lagi. Saya sudah bukan bos,'' tegur saya.

Pun nama istri saya. Ada tambahan kata ketiga. Di visa nama saya jadi Dahlan Iskan Mochamad. Istri saya jadi Nafsiah Sabri Shahdan.

Saya sempat sewot dengan tambahan itu. Pura-pura. Kenapa tidak minta izin saya dulu. Tiba-tiba saja berubah: sejak umrah tahun kapan itu. Kata mereka: nama harus tiga kata. Oke. Tapi kalau pun begitu saya akan pilih Dahlan Iskan bin Iskan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu: Risang Bima

Pun istri saya. Kenapa nama ketiganya tidak pakai kata Dahlan: Nafsiah Sabri Dahlan. Dia kan istri saya. Lalu saya bentak istri saya, dalam hati: hayo, siapa ini Shahdan. Anda pernah kawin sebelum dengan saya ya? 

Istri saya ketakutan: juga dalam hati. Dia sendiri merasa aneh. Biasanya kan saya yang ketakutan. Ternyata Shahdan itu nama kakeknyi. Yang pekerjaannya tukang angkut barang di gerobak dorong.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kepentingan Umum

Di Samarinda. Masa kecil istri memang ikut kakek. Istri saya anak pertama dari 12 bersaudara. Ayahnyi tentara. Pergi terus. Ke medan tugas. Ibunyi urus adik-adiknyi.

Visa Arab Saudi tidak menempel di paspor. Visa itu dikirim lewat email. Maka email itu pun saya minta di-print. Siapa tahu ada masalah di bandara nanti. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Madura Kali

Saya pun ke bandara lebih awal. Siap-siap kalau ada masalah. Juga berharap masih ada kursi prangko. Begitu tiba di counter saya sodorkan dua paspor. Juga dua lembar visa. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya