Tapi mesin utama kapal tiba-tiba mati. Yakni pada saat kecepatan kapal 8 knot. Malam tidak kelam. Lampu di kawasan itu menyala tanpa pakai prinsip hemat energi. Tapi udara waktu sahur malam itu masih agak dingin: 9 derajat. Pukul 01.30.
Kapten kapal tidak tertidur. Sang kapten segera kirim penanda SOS. Gunanya: agar jalan raya I-695 ditutup.
Itu memang bukan satu-satunya jalan yang menghubungkan Washington/Maryland ke Philadelphia/New York. Di dekat pelabuhan Baltimore itu masih ada satu lagi jembatan yang melintas muara sungai. Lebih ke kota. Lebih pendek. Kapal tidak perlu melewati bawahnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Gambar Komeng
Maka tidak ada mobil yang lalu-lalang di atas jembatan yang ambruk. Kalau toh ada 8 orang yang tercebur ke laut itu para pekerja perawatan jembatan. Dua di antaranya ditemukan hidup.
Setelah kirim kode SOS kapten kapal juga melakukan prosedur darurat berikutnya: melepaskan jangkar. Maksudnya: agar kapal terpaksa berhenti
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Ayam Hainan
Setiap kapal besar dilengkapi dua jangkar: di kanan depan dan kiri depan. Jangkar itu beratnya 6 ton. Bisa menghunjam ke dasar laut. Lalu yangkut di situ.
Anda sudah tahu: rantai jangkar itu panjangnya 300 meter. Pasti jangkarnya bisa mencapai dasar laut di dekat pelabuhan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Said Abdullah
Harusnya lima menit setelah jangkar kapal bisa berhenti. Itu kalau jangkar berfungsi. Kapal pun tidak sampai menabrak jembatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News