Gili Strong Triathlon

Berolahraga Sambil Menikmati Keindahan Gili Trawangan

Berolahraga Sambil Menikmati Keindahan Gili Trawangan - GenPI.co
Gili Trawangan

Sejatinya pemulihan pariwisata NTB pasca gempa ternyata lebih cepat dari target sebelumnya. Ini tak terlepas dari perjuangan dan kerja keras pemerintah daerah, Kementerian Patiwisata, (Kemenpar), bersama para pelaku usaha wisata dan masyarakat.

Ketua Kerja Pemulihan Destinasi dan Promosi Pariwisata NTB Bangkit, Dr Farid Said di mengatakan, cepatnya pemulihan pariwisata NTB ini bisa dilihat dari mulai meningkatnya kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata. Khususnya di Pulau Lombok, terutama di Kota Mataram, serta Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. Begitu juga di Senggigi di Lombok Barat dan kawasan tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno) di Kabupaten Lombok Utara.

Awalnya pemulihan pariwisata NTB diperkirakan baru akan terjadi di awal 2019. Namun yang terjadi justru lebih cepat. Hal ini  dikarenakan memang tidak semua destinasi terkena dampak gempa. Kendati terdampak gempa objek wisata tiga gili ternyata relatif cepat pulih, bahkan nampak sejumlah wisatawan mancanegara ikut membantu warga memperbaiki rumah.

"Kawasan tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara adalah yang paling cepat proses pemulihannya. Hal ini dipengaruhi banyak pelaku wisata di tiga Gili merupakan orang asing. Ditambah kawasan tiga Gili berdekatan dengan Bali, sehingga membantu proses pemulihan di wilayah itu," ujar Farid

Menurut dia, ini beda dengan Senggigi yang cenderung lebih lambat, karena memang segmen pasar Senggigi lebih kepada menengah ke atas. Beda dengan Trawangan yang menengah ke bawah. Sementara itu, Kota Mataram, juga cepat proses pemulihan pariwisatanya. Pasalnya Mataram merupakan kawasan bisnis dan wisata Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) di NTB. Begitu juga dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah yang tidak terlalu terdampak gempa.

"Secara persentase rata-rata di kawasan Trawangan itu tingkat huunian hotel atau okupansinya mencapai 60 persen, Senggigi masih 20-25 persen dan Mandalika 60-70 persen," terang Farid.

Farid Said yang juga menjabat Wakil Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok ini, mengakui cepatnya proses pemulihan pariwisata NTB tidak terlepas dari dukungan yang diberikan Kementerian Pariwisata dan komitmen Pemerintah Provinsi NTB, terutama dalam meyakinkan pasar bahwa Lombok aman dikunjungi. Melalui acara table top di sejumlah daerah maupun luar negeri.

Selain itu NTB juga mendapat dukungan anggaran dalam proses pemulihan pariwisata NTB yang nilainya mencapai Rp20 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya