Begini Cara Kemenpar Tangani Krisis

Begini Cara Kemenpar Tangani Krisis - GenPI.co
Krisis Gunung Agung tidak serta merta membuat pariwisata Bali lesu. Kemenpar bertindak cepat dengan melibatkan GenPI. (Foto: Tempo.co)

Dilevel strategis, Kementerian atau Lembaga terkait harus satu suara. Setiap terjadi krisis harus tetap tenang dan tidak boleh panik. Tenang dalam artian tidak perlu terburu-buru menyampaikan statement ke masyarakat. Serta, menjaga ekosistem pariwisata.

Tidak hanya itu saja, Kemenpar juga menggunakan media sosial untuk merecovery suatu destinasi. Sesuatu yang sudah viral harus dilawan dengan hal yang viral juga.

Contohnya saat erupsi Gunung Agung di Bali. Kemenpar menerjunkan anak-anak GenPI untum memotret serta mengambarkan suasana, serta aktivitas wisatawan di Bali serta memviralkan.

"Sehingga yang mengatakan aman itu, bukan pemerintah saja. Tetapi para wisatawan dan netizen. Sehingga persepsi publik itu berubah," pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sependapat. Menurutnya, Kemenpar terus improvement dengan menggunakan standard UNWTO untuk menangani krisis. Sehingga semuanya bisa di-counter secara cepat. Dan tidak memunculkan persepsi lain.

“Kemenpar menggunakan pola dan SOP yang sudah biasa dilakukan oleh UNWTO dalam mengelola Crisis Center. Dan itu sudah diterapkan di Bom Thamrin dulu, juga erupsi Gunung Raung dan Gunung Barujari, Lombok dan yang terakhir Gunung Agung,” ujar Menteri Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya