GenPI.co 
Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa akan mengunjungi Desa Torosiaje, sebuah permukiman Suku Bajau, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato. Ekspedisi ini merupakan program yang digagas Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) bekerjasama dengan Yayasan Makassar Slaria pada 12-16 Januari 2019.
Desa Torosiaje menjadi salah satu tempat berlabuh kapal pinisi dari 74 titik pelabuhan atau pesisir strategis yang disinggahi. Lokasi yang disinggahi meruapakan tempat atau kawasan konservasi laut, pariwisata, dan pulau-pulau perbatasan.
“Ekspedisi ini merupakan salah satu kegiatan kemaritiman yang akan mengarungi lautan berkeliling Indonesia. Kapal ini akan berlayar sekitar sembilan bulan hingga 17 Agustus 2019 mendatang,”kata Nurain Lapolo, Direktur Jaring Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda), salah satu jaringan yang terlibat dalam kegiatan ini, Rabu (9/1).
Di desa yang dihuni Suku Bajau ini sejumlah kegiatan digelar, wisata keliling kampung, kunjungan ke hutan bakau, lomba dayung, tarik tambang perahu, edukasi bahari dan pemutaran film. Kegiatan ini didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Tujuan kegiatan ini merujuk pada masing-masing tema di setiap daerah persinggahan. Gorontalo sendiri mengusung tema Perizinan Kapal Perikanan, Siapa bilang Sulit? dan ini menjadi bahan rujukan bagi tim untuk menggelar kelas inspirasi, pemutaran film, workshop, riset, dan dokumentasi di setiap tempat yang dikunjungi,”ujar Nurain Lapolo.
Dari pelayaran ini, tim ekspedisi akan mengumpulkan bahan untuk menyusun rekomendasi strategis. Hasilnya kemudian akan diserahkan kepada presiden sebagai bahan pertimbangan membangun kemaritiman Indonesia ke depan. Pada pelayaran yang megah ini, kapal pinisi diawaki oleh 6 orang dan 5 orang relawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
