Fenomena Ikan Marlin, Pascagempa di Lombok

Fenomena Ikan Marlin, Pascagempa di Lombok - GenPI.co
Fenomena ikan selayar atau marlin yang terjaring nelayan di Lombok. ( Foto: Muslifa)

Ikan layaran sendiri termasuk ikan ekslusif, khususnya bagi para hobi memancing. Abah Sahil, salah seorang pemilik agen trip memancing di Lombok (Lombok Fishing Trip-pen), kisahkan bagaimana sulitnya mendapatkan ikan ini. Berbagai teknik memancing, baik di perairan sisi timur Lombok, sampai di perairan Teluk Saleh, satu-satunya ikan layaran yang pernah diperoleh tim memancingnya justru tertangkap dengan teknik hand-line trolling. Teknik ini menggunakan umpan buatan yang dipasang dengan senar terbesar, dimana senar digulung tanpa kerekan (reel). 

Umpan kemudian dihanyutkan, mengekor jejak laju perahu. Saat itu, rekan Abah Sahil strike ikan layaran, di perjalanan meninggalkan pulau Moyo, menuju kawasan perairan di sekitar pulau Satonda. Dua pulau dan perairan di kawasan utara pulau Sumbawa. Perbedaan mendasar ikan layaran yang ditangkap nelayan dan pemancing, nelayan akan segera memasarkannya, sementara pemancing akan lebih memilih melepas kembali (release). 

Nasib yang terjadi pada tiga ekor ikan layaran di pasar Paokmotong, tidak semujur satu ekor rekannya yang hanya diabadikan di foto oleh tim memancing Abah Sahil. Kemunculan serta mudahnya tiga ekor ikan layaran tertangkap nelayan, bisa jadi efek dari anomali cuaca pascagempa susul menyusul di kawasan Lombok dan Sumbawa. Namun, bukan tidak mungkin, semata keberuntungan ekstra nelayan itu sendiri.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya