Di FITUR 2019 Madrid, Menpar akan Bertemu UNWTO

Di FITUR 2019 Madrid, Menpar akan Bertemu UNWTO - GenPI.co

Untuk STD, Indonesia tetap berkomitmen mengembangkan destinasi dengan perinsip sustainable. Dan, aplikasinya sudah diatur melalui Keputusan Menteri Nomor 14/2016. Konsep ini telah menjadi pedoman pariwisata bersama STO. Pada 2019, STD difokuskan untuk 10 Destinasi Prioritas. Untuk STO, Indonesia menjadi negara Asia Pasifik ke-2 setelah Tiongkok yang menerapkannya.

Sudah ada 5 STO yang didirikan dari total 12 STO yang akan dibangun. Periode pertama terdiri dari Pangandaran, Sleman, Sesaot di Lombok, Samosir, dan Sanur. 

Terkait STC, dibentuk dewan Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC). Implementasinya melalui beragam training of trainers. Ada juga Events, seperti Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) dan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTP).

“Semua sudah diimplementasikan secara maksimal. Kini pariwisata Indonesia makin bagus baik teknis maupun non teknisnya. Untuk Plan of 2019 juga sudah sangat detail,” tegas Menpar lagi.

Bagaimana penerapan Homestay atau Desa Wisata? Indonesia menargetkan 2.000 desa wisata. Hingga 2018, sudah ada 1.734 desa wisata. Di dalam sistem desa wisata akan dibangun 10.000 homestay hingga 2019. Target utamanya adalah 10 Destinasi Prioritas. Pada rentang 2017-2018 telak terealisasi 2.938 homestay. Rinciannya, gedung konvensi 2.640 unit, renovasi 203 unit, dan gedung baru 95 unit.

“Homestay ini memiliki fungsi strategis. Sebab, bisa jadi media peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak kalah penting, kelestarian budaya dan tradisi terjaga. Konsep homestay selaras dengan UNWTO, khususnya terkait Sustainable Tourism,” tutup Menpar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya