GenPI.co 
Mengacu kepada BPS Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan India mencapai 272.761 orang pada 2017. Jumlah tersebut pun naik 45,59% dari tahun 2016. Menjadi pasar yang gemuk, jumlah wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia mencapai 485.000 atau tumbuh 30% dari tahun sebelumnya. Lebih menarik lagi, pertumbuhan positif itu terjadi manakala belum ada direct flight.
“Beragam konsep yang dikembangkan untuk pasar India selalu menarik. Sebab, pasar India sedang naik. Kami optimistis, kunjungan wisatawan India akan tumbuh dan positif. Posisi ini menguntungkan bagi perekonomian Bali,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniarta Putra.
Progress positif juga ditunjukan pada awal tahun 2018. Pada periode Januari hingga Februari, jumlah kunjungan wisatawan India mencapai 55.530 orang. Angka tersebut naik 59% disbanding periode bulan yang sama di tahun 2016. India saat ini juga jadi donator wisatawan terbesar ketiga setelah Tiongkok dan Australia.
Himbauan maskapai lain membuka poros Indonesia-India secara langsung pun disampaikan Yuniarta Putra. Sebab, potensi pasar yang dimiliki Negeri Bollywood sangat besar. Sebelum direct flight milik Garuda digulirkan, poros India dan Denpasar dihubungkan oleh AirAsia. Dua rute Denpasar menuju ke Mumbai dan Kolkata dilayani dengan transit di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kami berharap setelah Garuda ada maskapai lainnya yang membuka direct flight India ke Indonesia, khususnya Bali. Sebab, potensinya sangat besar. Apalagi, India dan Bali saat ini terus didekatkan melalui beragam program,” ujar Yuniarta Putra.
Beragam treatment mendekatkan hubungan Bali dan India mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar pun menerangkan, jumlah paspor India ke Bali sebesar 54% dari total kunjungan wisatawan Negeri Bollywood secara nasional. Kondisi ini semakin menguntungkan, sebab kekuatan spending mereka besar USD1000 per kunjungan.
“Kami memberikan apresiasi atas beragam upaya yang dilakukan untuk mendekatkan India ke Bali dan Indonesia secara umum. Langkah ini bagus karena pertumbuhan travelers India tertinggi kedua setelah Tiongkok. Angkanya mencapai 40%. Length of stay-nya tinggi, yaitu 7 hari per visit,” tutup Menpar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
