Raja di Tanah Timor ini Tolak Raskin

Raja di Tanah Timor ini Tolak Raskin - GenPI.co
Pendopo adat Desa Boti. (Foto: Kompas Travel).

Raja Boti tidak ingin masyarakat menjadi malas untuk mengolah kebun karena tergantung dengan bantuan Beras Miskin (raskin). Dilansir dari voxntt.com, Raja bernama Usif Nama Benu itu mengatakan penolakan raskin bukan berarti melawan pemerintah.  Namun, hal itu dilakukan agar masyarakat tidak dimanjakan dan akhirnya meninggalkan pola hidup bertani atau berkebun.

Usif Namah Benu menganggap sikap bekerjasama dan gotong royong sebagai adat warisan suku Timor yang masih terpelihara dengan baik hingga saat ini. Tradisi itu diwujudkan dalam kegiatan membangun kebun setiap minggu, kerja bakti memperbaiki jalan rusak, atau membersihkan rumput di sepanjang jalan.

Suku Boti adalah keturunan dari suku asli Pulau Timor yakni Atoni Metu. Setiap tahun mereka  kali mengadakan tiga kali perayaan, yaitu pada saat membersihkan kebun, setelah menanam di kebun, dan setelah panen. Hasil panen dibawa ke tempat upacara yang disebut fainmate yang berada di hutan larangan.   Warga dilarang mengambil apapun dari hutan larangan, bahkan pokok kayu yang telah mati. Bagi yang melanggar harus memotong hewan persembahan di hutan larangan.

Raja di Tanah Timor ini Tolak RaskinTari Sawo Ma Eka, salah satu kearifan lokal SUku Boti. (Foto: VoxNTT)

Warga Boti juga tidak menggunakan listrik dan benda modern lainnya. Hanya beberapa orang saja yang diberi izin untuk memiliki telepon genggam dan motor. Tidak ada rumah yang memiliki televisi “Kalau ada televisi nanti tradisi kami bisa luntur” ujar seorang penduduk bernama Namah Belu seperti dilansir oleh travel.tempo.com

Desa adat Boti terletak sekitar 30 kilometer dari Soe, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini terbagi dua antara Boti dalam dan Boti luar, warga Boti dalam mempraktekkan agama asli yang disebut Hailaka dengan penyembahan kepada Uis Neno Ma Uis Pah. Uis Pah adalah dewa bumi sementara Uis Neno adalah dewa langit.

Dari ibukota Provinsi NTT di Kupang, desa Boti bisa traveler tempuh dengan perjalanan darat selama 4 jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya