Riset: Sulit Menerapkan Pemakaian Masker yang Benar di Pasar

Riset: Sulit Menerapkan Pemakaian Masker yang Benar di Pasar - GenPI.co
Ilustrasi mengenakan masker di pasar. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Imbauan semata  tidak cukup membuat penjual dan pembeli di pasar tertib dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Sebab, pengetahuan saja tidak cukup mendorong mereka yang beraktivitas di tempat itu menggunakan masker. 

BACA JUGA: Gaya Hidup Sehat Bagi Obesitas untuk Menghindari Covid-19

Hal itu dikatakan peneliti psikologi oosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy. Ia mengatakan itu berdasarkan riset yang dilakukannya baru-baru ini.

Dalam riset itu, terungkap sebanyak 90 persen pasar di Jakarta, baik pedagang dan pembelinya memakai masker, tetapi hanya 53 persen memakai dengan benar. 

“Perlu ada pendekatan yang sifatnya otoritatif. Menggunakan figur untuk menerapkan disiplin,” papar Dicky  dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk Tetap Pakai Masker di Pasar Tradisional, Jumat (2/10).

Dalam forum itu hadir pula Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setiyanto. Ia mengatakan,  anggota asosiasinya menutup paksa lapak pedagang yang tak mengenakan masker setelah beberapa kali peringatan.

Sikap tegas itu tak hanya ditujukan pada penjual, melainkan juga pembeli. Bagaimanapun, apa yang dilakukan menciptakan lingkungan pasar yang bebas infeksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya