Menjelajahi Alur Batu Gunung Pandan

Menjelajahi Alur Batu Gunung Pandan - GenPI.co
Jelajah alur sungai Gunung Pandan

Akses yang sulit ditembus membuat kami memutuskan untuk kembali ke percabangan tadi. Selain itu, kami tak melihat kemungkinan adanya air terjun di tempat itu. Rasa putus asa mulai menggerogoti hati. Selain jalur yang sulit ditembus, tubuh kami mulai berontak minta istirahat. Belum lagi membayangkan lelahnya saat pulang nanti.

Rasa bingung segera melanda. Apakah perjalanan mencari air terjun diteruskan atau disudahi saja. Hari sudah hampir petang dan persediaan makanan sangat terbatas. Bermalam di tempat ini adalah sebuah kemustahilan. Setelah saling berdiskusi, kami mengambil keputusan. Saya dan dua teman mencoba naik lagi selama 15 menit, sementara tiga yang lain menunggu di bawah.

Melewati jalur yang berat membuat rasa putus asa semakin kuat saja. Apa lagi tidak ada tanda-tanda air terjun. Padahal sudah lewat 15 menit kami berjalan. Namun alih-alih berhenti, kami tetap terus menjelajah. Seolah ada ada sesuatu yang menanti kami di atas sana. Benar saja, apa yang kami cari ternyata ada. Pemandangan air terjun setinggi 15 meter terpampang di hadapan kami. Rasanya senang bukan main, seperti menemukan harta karun.

Rasa gembira, takjub dan haru bercampur dalam hati. Misi kami mencari air terjun tunai sudah. Sorak sorai kami seolah berpacu dengan dentum suara air yang jatuh dari ketinggian. Air terjun itu indah sekali, masih alami. Sepertinya pepohonan dan tanaman di sekitar air terjun  belum pernah disentuh tangan manusia.

Gembira yang membuncah di hati membuat lelah hilang. Ditambah lagi kami merasa nyaman berendam di bawah derasnya air terjun. Namun kegembiraan itu harus disudahi sementara. Keterbatasan waktu membuat kami harus segera kembali. Padahal rasanya masih ingin menelusuri air terjun itu untuk mengetahui jumlah tingkatannya.

Sebuah kesimpulan kami ambil dari perjalanan kami. Air Terjun Alur batu Gunung Pandan yang dimaksud warga setempat bukanlah air terjun yang kami temukan ini. Mungkin yang mereka maksud adalah air terjun-air terjun kecil yang kami lewati selama perjalanan menuju air terjun baru itu.

Perjalanan kami juga melahirkan sebuah makna. Tujuannya bukanlah terletak dari cantiknya tempat  tujuan/destinasi. Tetapi arti perjalanan sesungguhnya adalah bagaimana kita berbagi dengan sesama. Mensyukuri setiap peluh keringat yang jatuh. Belajar memulai sesuatu dengan apa yang ada dan rasa tanggung jawab membangun daerah Bumi Muda Sedia ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya