Para peserta bertanding di tempatnya masing-masing yang ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conference.
Sementara juri dibantu oleh panitia memandu pelaksanaan KRI serta melakukan proses penilaian secara terpusat di perguruan tinggi yang menjadi tuan rumah.
Pelaksanaan KRI secara daring ini juga menekankan protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik di kampus peserta masing-masing maupun di lokasi ruang kendali penjurian.
Selain terkait dengan protokol kesehatan, dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam pelaksanaan KRI Daring 2020 adalah fairness dan fairplay.
Fairness berarti semua tim memiliki kemampuan teknologi dan infrastuktur pendukung yang sama.
Sementara fairplay yakni semua tim yang mengikuti kontes bisa bermain dengan jujur dan tanpa melakukan kecurangan apapun.
BACA JUGA: Jawa Barat Perkenalkan Alat Tes Covid-19 Hasil Riset Unpad & ITB
Bentuk pertandingan dan penilaian disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan secara daring tanpa mengurangi faktor kompetitif dan daya tarik masing-masing divisi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News