“Itu momentumnya lebih besar dan lebih tepat (aksinya) waktu itu,” jelas Yuwanto.
BACA JUGA: Penyabet Petugas di Aksi 1812 Siap-siap, Polisi Akan Tindak Tegas
Yuwanto melihat aksi 212 memiliki dampak atau implikasi politik yang lebih luas. Hal itu berbanding terbalik dengan aksi 1812 kemarin.
Dikatakan Yuwanto, aksi-aksi yang dimotori FPI memang lebih banyak bersifat insidental dan sporadis. Dalam artian, hampir selalu dipicu oleh momentum atau peristiwa tertentu.
Hal itu membuat pemilihan waktu, isu dan momen, menjadi poin-poin yang penting untuk jadi bahan pertimbangan aksi.
Sementara itu, dari sisi keorganisasian mereka juga belum bisa disebut sebagai kelompok kepentingan yang menyalurkan aspirasi-aspirasinya secara terlembaga atau institusional. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News