GenPI.co 
Genpi.co - Trasnportasi massal berkomitmen mendukung gerakan Earth Hour 2019 guna mengurangi dampak pemanasan global. Hal ini dapat diterapkan dengan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum dan mengutamakan penghematan energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Emisi CO2 dari transportasi berkontribusi sampai 46 persen terhadap emisi di perkotaan, apalagi kalau menggunakan kendaraan pribadi. Transjakarta berjuang untuk memudahkan warga naik transportasi massal dengan mengintegrasikan rute dan haltenya dengan MRT, LRT, dan KRL," ujar Dirut Transjakarta Agung Wicaksono di Jakarta, Rabu (27/3).
Sementara itu, CEO WWF-Indonesia Rizal Malik mengatakan banyak sekali upaya yang digalakkan untuk menjaga Bumi kita. Earth Hour salah satunya. Earth Hour sendiri merupakan sebuah gerakan akar rumput terbesar untuk lingkungan.
Baca juga: Ngantor, Pekerja Mulai Gunakan MRT Jakarta
Menurut Rizal, aksi ini akan menyatukan jutaan orang diseluruh dunia untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap Bumi. "Earth Hour 2019 akan memfokuskan upayanya pada peningkatan kesadaran dan tindakan yang menginspirasi penurunan emisi gas rumah kaca untuk mengurangi dampak perubahan iklim," ungkapnya.
Pada tahun ini Earth Hour akan dilaksanakan pada 30 Maret 2019. Seperti biasa untuk puncak pelaksanaanya pada pukul 20.30 sampai dengan 21.30.
"Walaupun Earth Hour ini adalah sebuah gerakan mematikan lampu selama satu jam, harapannya sebgai pengingat bagi kita untuk mengubah gaya hidup kita selama 365 hari," tandasnya.
Saat ini WWF bekerjasama dengan sejumlah perusahaan transportasi publik untuk membuat masyarakat mau menggunakan transportasi massal dan berhenti menggunakan kendaraan pribadi, karena pengaruhnya sangat besar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
