Lahan jadi Kendala Pengembangan Museum Patiayam

Lahan jadi Kendala Pengembangan Museum Patiayam - GenPI.co
Belulang Stegodon Trigonochepalus (gajah purba) di Mueum Patiayam, Kudus. (Foto: Inibaru.id)

GenPI.co -  Pengembangan Situs Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih terkendala dengan ketersediaan lahan. Padahal untuk memajang sebagian besar koleksi fosil yang dimiliki, dibutuhkan museum yang lebih besar.

"Ketika sudah memiliki lahan sendiri, tentunya untuk mengajukan bantuan anggaran ke Pemerintah Pusat lebih mudah karena sebelumnya Kudus juga mendapatkan tawaran dari pusat, namun terkendala kepemilikan lahan," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Sutiyono di Kudus, Rabu (10/4)

Upaya pengajuan anggaran untuk pengadaan lahan sudah diajukan sejak tahun 2013. Untuk tahun depan akan kembali diusulkan. "Mudah-mudahan tahun 2020 bisa dikembangkan menjadi situs yang lebih baik lagi," ujarnya.

Sutiyono berharap, pengajuan yang dilakukan mendapatkan persetujuan. Sebab, sudah ada calon lahan yang bisa dibeli di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus.

"Pengunjung yang datang di Museum Patiayam yang ada sekarang memang mengeluhkan minimnya koleksi yang ditampilkan sehingga ada yang memaksa untuk melihat koleksi lain di lantai atas," ujarnya.

Hanya saja, kata dia, karena fosil hasil temuan yang disimpan digudang penyimpanan belum tertata dengan rapi sehingga belum bisa dikunjungi wisatawan.

Ketika Kudus memiliki museum yang representatif, dia optimistis koleksi yang bisa ditampilkan jauh lebih banyak. Apa lagi disertai dengan penataan lampu yang lebih menarik, seperti di Museum Sangiran.

Selain itu, kata dia, nantinya juga diperlukan bengkel untuk perawatan maupun perbaikan fosil. Dengan begitu, hasil temuan di Situs Pati Ayam bisa dipajang di museum.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus juga mengusulkan Situs Patiayam sebagai kawasan Situs Patiayam kepada Pemerintah Provinsi Jateng, Itu karena situs tersebut meliputi dua wilayah, yakni Kabupaten Kudus dan Pati.

Usulan tersebut bertujuan agar keaslian kawasan situs akan tetap terpelihara karena dilindungi Undang-Undang.

Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam bejumlah ribuan. Mayoritas merupakan hasil temuan warga.

Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).

Ditemukan pula Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau "chopper".

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya