#57 SimPATI Wonderful Indonesia

#57 SimPATI Wonderful Indonesia - GenPI.co
Menpar Arief Yahya

Produk ini menawarkan best value kepada wisman yang berkunjung ke tanah air. Telkomsel memberi harga yang cukup murah, yaitu hanya Rp 100 ribu selama kurun waktu 14 hari wisman berkunjung. Misalkan Anda pelanggan Telkomsel pergi ke luar negeri mengaktifkan internasional roaming, selama 3 hari Anda akan dikenakan biaya Rp 150 ribu. Bila dihitung value layanan, stater pack ini setara Rp 360 ribu dan hanya dijual Rp 100 ribu, sehingga lebih murah. Di China produk dengan kapasitas sejenis dijual dengan harga sekitar Rp.600 ribu. Maka tidak heran sebelum produk siPATI Wonderful Indonesia diluncurkan, konon sudah ada travel agent China yang akan memesan sebanyak 20.000 pax.

Dengan harga tersebut wisatawan akan mendapat 10 GB kuota internet, 300 menit layanan suara, serta 300 SMS yang dapat digunakan antar operator internasional maupun domestik. Menariknya, starter pack ini memiliki masa berlaku selama 14 hari setelah diaktifkan.

Saya punya istilah ASPA (Average Spending Per Arrival), yaitu pengeluaran rata-rata wisman untuk setiap kedatangan. Untuk Indonesia angkanya adalah  $ 1.100. Jadi kalau ada wisman datang, rata-rata spending-nya adalah Rp 15 juta dengan length of stay rata-rata 8 hari. Dengan ASPA sebesar itu, maka ARPU (Average Revenur Per User) yang didapat Telkomsel adalah sekitar Rp 150 ribu atau sekitar 1% saja.

Saya katakan, umumnya recurring revenue itu lebih tinggi dari entry fee-nya. Contohnya kebijakan bebas visa. Ketika kita menerapkan tarif visa $ 25, wisman menjadi susah masuk ke Indonesia, padahal spending orang terbesar sekitar $ 1200. Dengan menghilangkan biaya visa maka kita mengalami pertumbuhan di atas 20%. Sama kasusnya saat kita menjual kartu prepaid dengan entry fee yang kita buat lebih murah, maka usage-nya akan lebih tinggi.

Poin saya adalah, coba dipikirkan apakah harga starter pack-nya tidak kita turunkan tetapi isi ulangnya kita permudah. Untuk itu, saya mendorong agar Telkomsel jangan mengambil banyak dari joining fee (penjualan stater pack). Kalau bisa diturunkan harganya. Serta dipermudah untuk pengisian pulsanya bagi wisatawan.

Anggap tahun depan dengan jumlah wisman 20 juta, kalau target penjualannya hanya 1 juta seperti telah ditetapkan teman-teman Telkomsel, menurut saya masih terlalu kecil, hanya 5%. Karena itu targetnya saya naikkan menjadi 2 juta. Yang kedua, ARPU-nya terlalu kecil kalau hanya Rp 150 ribu atau sekitar 1%. Prediksi saya pengeluaran wisman untuk telekomunikasi harusnya lebih besar dari 1%. Mungkin dua hal ini bisa kita tebus dengan cara menurunkan harga starter pack-nya dan mempermudah isi ulangnya.

Selain itu wisman lintas perbatasan (border tourist) kita tidak kecil. Jumlah mereka ada 2-3 juta orang tiap tahunnya. Kalau mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah, tentu mereka akan banyak membeli starter pack tersebut. Khusus untuk border tourists ini kurun waktu aktifnya bisa diperpendek mengingat perjalanan pulang-pergi mereka memang lebih pendek, bisa jadi hanya dalam sehari.

Dengan produk telekomunikasi yang menawarkan best value ke wisman, diharapkan pilar price competitiveness dan ICT Readiness kita di TTCI World Economic Forum (WEF) akan semakin meningkat dan membuat Wonderful Indonesia semakin berkibar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya