
Lalu caranya gimana? Kita harus bekerjasama dengan travel agent Singapura. Jangan langsung ke negara originasi dulu. Kita baru akan eksplorasi berbagai negara originasi kalau kerjasama dengan travel agent Singapura sudah habis. Kalau semua travel agent di Singapura sudah habis dieksplorasi, kita juga tak akan langsung ke originasi, tapi pindah ke hub Kuala Lumpur dulu, dengan bekerjasama dengan travel agent di Kuala Lumpur.
Saya melihat Singapura memiliki potensi yang sangat besar karena sesungguhnya Singapura bukanlah tourism hub, tapi transportation hub. Transportation hub adalah bagian dari tourism hub. Dengan demikian orang yang datang di Singapura bisa dialirkan ke Indonesia. Saya tak melihat Singapura sebagai pesaing.
Agar Singapura menjadi Tourism Hub yang kuat, makan kita harus memperkuat VITO Singapura, sebagai marketing intelligence dan marketing channel kita, yang secara rutin bekerja sama dengan travel agent di Singapura. Selanjutnya kita akan memperkuat VITO Kuala Lumpur dan Bangkok.
#3. Low Cost Terminal
Selama ini kita salah memilih vehicle untuk konektivitas udara, dimana kita harus tumbuh tinggi tetapi lebih banyak menggunakan vehicle yang tumbuhnya rendah. Wisman yang datang ke Indonesia tahun 2017 lebih dari 55% menggunakan Full Service Carrier (FSC) dan sisanya menggunakan Low Cost Carrier (LCC). Namun, ternyata pertumbuhan FSC rata-rata hanya 12% jauh di bawah LCC yang tumbuh rata-rata 21% per tahun.
Maka, LCC adalah senjata ampuh untuk mendorong pertumbuhan jumlah wisman, dimana maskapai berbiaya rendah ini menyumbang kontribusi peningkatan kunjungan wisman sebanyak 20%. Nah, untuk mendorong pertumbuhan LCC, Indonesia harus mempunyai Low Cost Terminal (LCT). Saya tegaskan bahwa LCT merupakan salah satu penentu utama keberhasilan target kunjungan 20 juta wisman pada tahun 2019.
Saat ini bandara yang paling siap dikembangkan menjadi LCCT (Low Cost Carrier Terminal) adalah Terminal 1 dan 2 Soekarno-Hatta. Nantinya Terminal 1 diarahkan menjadi full LCCT penerbangan domestik, sedangkan Terminal 2 full LCCT untuk penerbangan domestik dan internasional. Di samping itu Bandara Banyuwangi juga sedang dikembangkan menjadi LCCT setelah melalui berbagai proses pembenahan.
Setelah LCCT, ada yang menginginkan adanya Low Cost Terminal (LCT), yaitu terminal yang sejak awal memang didesain low cost, bukan hanya sekedar menurunkan tarif seperti LCCT. Di tahun 2019 kita akan makin agresif melakukan pendekatan ke pihak Angkasa Pura maupun airlines untuk mewujudkan LCT ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News