#33 Single Destination, Single Management

#33 Single Destination, Single Management - GenPI.co
Menpar Arief Yahya

Minimalisasi Konflik

Tugas BOP salah satunya adalah mengkoordinasikan pengelolaan pariwisata dengan lembaga-lembaga pengelola yang sudah ada sebelumnya dan pelibatan masyarakat. Pengelolaan dalam satu manajemen atau “Single Destination,Single Management” melalui badan otorita khusus tiap destinasi dapat meminimalkan potensi konflik.

Misalnya apa yang terjadi di Danau Toba sebelum dibentuk Badan Otorita. Berbicara mengenai pengembangan kawasan Danau Toba, tak bisa lepas dari 7 kabupaten yang mengelilinginya. Ada 7 Bupati yang berkepentingan untuk membangun daerahnya. Ada satu mata rantai aktivitas, dimana ada fungsi kewenangan dan regulasi. Harus ada koordinasi di antara semua pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah 7 kabupaten tadi. Tentu sangat sulit satu destinasi dikelola oleh tujuh bupati atau dengan kata lain, single destination, multi management. Bisakah kita membayangkan ada satu perusahaan dipimpin oleh tujuh CEO?

Beruntung bahwa 7 bupati di sekitar Danau Toba saat ini bersatu padu untuk membangun Danau Toba yang hanya satu itu. Diyakini bahwa apabila destinasi Danau Toba sukses sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, maka dampaknya akan sangat positif bagi 7 kabupaten tersebut. Kekompakan 7 bupati ini dituangkan dalam satu ikrar, “Bersatu untuk Danau Toba”, yang ditandatangani oleh ketujuh bupati tersebut. Hasilnya sudah dapat dirasakan antara lain, jumlah penumpang di Bandara Silangit yang tadinya hanya sekitar 20.000 per tahun, sekarang sudah menembus angka 200.000 per tahun, okupansi hotel rata-rata sudah diatas 70%, restoran-restoran sudah kembali bergairah.

Saat ini sedang disusun sebuah masterplan yang terpadu yang disebut Integrated Tourism Masterplan, yang akan menjadi panduan arah visi pengembangan Danau Toba ke depan. Keterkaitan dan keterhubungan antar daerah harus selaras. Dengan demikian maka visi Danau Toba menjadi destinasi super volcano geopark kelas dunia dengan target kunjungan 1 juta wisman dengan devisa 16 Triliun rupiah pada tahun 2019 akan lebih mudah dicapai.

Menutup CEO Message ini, saya mengingatkan lagi bahwa diperlukan komitmen penuh para CEO untuk solid dan bersinergi satu sama lain agar kita bisa bekerja semakin cepat. Seperti yang selalu saya singgung, bahwa 50% sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment. Keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata.

 

Salam Pesona Indonesia!!!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News