Kisah Mualaf: Lingkungan Majemuk, Aku Berlabuh di Pelukan Islam

Kisah Mualaf: Lingkungan Majemuk, Aku Berlabuh di Pelukan Islam - GenPI.co
Acin (foto: Dok. Acin)

Nyaman rasanya saat itu berada di sekeliling umat Katolik dan melakukan beberapa ibadah bersama mereka. Namun, ada beberapa pertanyaan yang masih belum terjawab saat itu.

Saat masih memeluk Hindu, aku mulai merasa tak nyaman dalam berdoa, padahal berdoa adalah cara seorang hamba berkomunikasi dengan Tuhan-nya.

Rasanya dulu itu ibarat aku yang tak yakin dengan jaringan Internet-ku saat sedang melakukan panggilan telepon dengan seseorang. Hal itu tentu membuat komunikasi yang terjalin tak berjalan lancar.

Semua sarana sudah tersedia, tapi kalau kita tak yakin bahwa sarana itu akan fungsional, hati kalian tidak akan tentram.

Dulu aku berspekulasi bahwa semua pertanyaan tentang agama dan kehidupan bisa dijawab secara rasional. Jadi, karena aku merasa pertanyaan itu tak terjawab di agama tersebut, aku tidak jadi ke sana.

Akhirnya, aku mencoba mencari ketentraman hati mulai di bangku SMP. Saat itu aku kebingungan, karena semua cara yang kucoba untuk menjadi tenang tak berhasil.

Lalu, ada kejadian yang mengubah pandanganku tentang Islam secara drastis saat aku SMA.

Saat itu, aku iseng mengajukan pertanyaan terkait Islam. Pertanyaan spesifiknya adalah kenapa umat Islam susah untuk mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristen dan Katolik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya