Ramadan di Jerman, Aku Menjadi Guru Ngaji untuk Anak Indonesia

Ramadan di Jerman, Aku Menjadi Guru Ngaji untuk Anak Indonesia - GenPI.co
Zahra Inatsa Hauna, mahasiswi Indonesia di Jerman. Foto: doc Zahra

GenPI.co - Namaku Zahra Inatsa Hauna. Gadis perantauan Bandung yang sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Mannheim, Jerman. 

Tahun ini sudah memasuki tahun keempat aku merasakan bulan Ramadan di luar negeri. Rindu keluarga dan seluruh tradisi yang ada itu sudah pasti aku rasakan.

Meski begitu, aku tetap mengucap syukur karena masih bisa merasakan bulan Ramadan sekali pun jauh dari keluarga. 

BACA JUGAJalani 5 Tahun Ramadan di Jepang, Aku Rindu Masakan Ibu

Tidak kalah bersyukur, di Jerman masih terdapat masjid Indonesia yang mana aku bisa merasakan nikmatnya buka bersama, tarawih, bahkan menikmati takjil khas negeri sendiri.

Selama bulan suci aku mengadakan pesantren kilat untuk anak-anak kecil berkebangsaan Indonesia di Jerman. 

Namun, bedanya di tempat tersebut mengajar harus menggunakan bahasa Jerman karena tak semua anak-anak di sini bisa bahasa Indonesia.

Selama berpuasa di negeri orang hal yang cukup menyiksa adalah berpuasa selama 19 jam terlebih bersamaan dengan musim panas. Rasa haus begitu terasa hingga badan menjadi lemas.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya