
Entah kenapa rasa canggung hilang dan seolah sudah mengenal Robbi sebelumnya. Padahal, kami baru bertemu.
Pertemuan itu pun berlanjut dan membuat kami menjadi dekat. Dua bulan setelah pertemuan itu, kami jadian.
Namun, selama menjadi pacarnya Robbi ternyata sangat tertutup, apalagi terkait dengan pekerjaannya.
Aku tak pernah tahu apa pekerjaannya, saat ditanya dia hanya berkata jika pekerjaanya halal dan tidak macam-macam.
Namun, sebagai perempuan, aku jadi makin curiga dengan apa yang dikatakannya.
Hingga suatu saat, aku berniat membuntutinya. Pagi itu, aku besiap di depan rumahnya. Segala macam penyamaran aku lakukan agar tidak ketahuan.
Aku mengikutinya bersama tukang ojek yang mangkal di pengkolan kampungku. Aku terkejut saat melihat mobil Robbi berhenti di sebuah salon kecantikan.
Awalnya, aku mengintai dari kejauhan dan menunggu Robbi keluar. Namun, dia tak kunjung keluar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News