Kisah Mualaf: Hidayah Allah Datang Kepadaku Tanpa Aku Minta 

Kisah Mualaf: Hidayah Allah Datang Kepadaku Tanpa Aku Minta  - GenPI.co
Dinda, seorang mualaf. Foto: doc Dinda

Proses belajar agama Islam bisa dibilang cukup sulit, mulai dari baca Iqro, tata cara salat, menghapal bacaan-bacaan salat, hingga niat-niat untuk salat.

Saat ini, aku masih merasa kesulitan untuk salat, karena masih susah untuk salat di rumah. Namun, keadaan ini tak sesulit dulu aku awal masuk Islam yang sampai harus numpang salat di rumah orang lain.

Dulu, aku sampai harus berangkat ke sekolah pagi-pagi untuk salat subuh di sekolah. Saat itu, aku beralasan ke orangtuaku bahwa ada jam pelajaran tambahan untuk kelas 3.

Sampai saat ini pun aku belum berani membawa kerudung, Al-Qur’an, dan perangkat ibadah Islam lainnya. Aku juga tahu di mana Al-Qur’an yang sempat disembunyikan oleh orangtuaku saat ini berada.

Aku sendiri belum khatam membaca Al-Qur’an, tapi untuk membacanya sudah bisa. Aku juga paham dasar-dasar tajwid.

Sebenarnya, aku sering mengulang membaca Iqro. Namun, dengan pengulangan yang aku lakukan itu, aku jadi lebih lancar dalam membaca Al-Qur’an.

Aku selama Idulfitri suka merasa sedih, karena merayakannya seorang diri. Aku terkadang iri dengan teman-temanku yang merayakan Idulfitri dengan keluarga mereka.

Meskipun begitu, aku sangat bangga menjadi seorang Muslim. Islam mengajarkanku banyak hal yang ternyata memiliki tujuan untuk melindungi masing-masing hamba Allah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya