
Rizal pun mencoba menenangkanku dengan cara menggenggam tangan.
"Saya minta maaf. Pekan depan saya akan pindah ke sekolah lain karena mutasi. Saya harap kamu tetap semangat belajar, ya," lanjutnya sambil pergi meninggalkanku.
Jujur, aku merasa malu dan tak tertahankan. Sejak hari itu, aku tidak menegur Om Rizal, bahkan aku tidak tahu ke mana dia pindah mengajar.
Aku tetap melanjutkan pendidikanku dan menjalani hari seperti biasa. Hanya saja ada yang kurang, Om atau Pak Rizal.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News