
Selama perjalanan, aku masih kebingungan. Namun, aku pun berusaha untuk tak memikirkannya terlalu serius.
Rumah Tante Isna berada di daerah Tangerang, sementara rumahku di wilayah Jakarta Timur.
Perjalanan yang kami tempuh cukup panjang dan lama, karena terjebak macet di beberapa titik.
Sesampainya kami di rumah Tante Isna, Mama langsung menghampiri Tante Isna yang menyambut kami di pintu rumahnya.
“Is, apa kabar?” tanya Mama.
“Baik-baik. Itu orangnya sama keluarganya udah nunggu di dalem,” kata Tante Isna.
“Duh, maaf ya lama, soalnya tadi macet banget,” kata Papa.
“Iya, nggak apa, yuk masuk dulu,” ujar Tante Isna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News