Menantinya 10 Tahun, Jodohku Dijemput Maut Saat Lamaran

Menantinya 10 Tahun, Jodohku Dijemput Maut Saat Lamaran - GenPI.co
Ilustrasi: Pinterest

GenPI.co - Aku bertemu gadis itu ketika kuliah. Kenal, cocok, ada kedekatan emosional dan kitapun bersahabat. Aku masih berumur 20, dan dia 18. Kita sering menghabiskan waktu bersama.

Kami sama – sama saling menyukai, tapi tidak pernah secara formal menganggap diri kita berpacaran karena kami sama – sama ingin bebas dan menikmati masa muda kami.

Kami sangat bahagia hingga kedua adiknya meninggal. Sebuah kecelakaan mobil. Adiknya masih 16 dan 18. Mereka meninggal karena kecelakaan tersebut.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Meninggal saat sudah sampai di rumah sakit. Temanku benar – benar hancur. Saya sakit bagiku ketika mengingat keadaannya saat itu. Ayahnya lebih hancur lagi, bahkan ayahnya memutuskan untuk mati dengan tidak makan berhari – hari.

Dia putuskan untuk menjaga ayahnya, dan untuk sejenak memutuskan semua hubungan dengan teman – teman di kota, termasuk aku. Kami tidak bertemu selama 2 tahun.

BACA JUGA:  Aku dan Tante Masuk Kamar, Air Matanya Tumpah

Kita bertemu lagi, dan dia benar – benar berbeda. Dulu dia orang yang paling ceria, terbuka, dan positif yang pernah aku kenal. Sekarang dia lebih diam, nampak sedih, dan juga lebih bijaksana.

Hal yang ingin kulakukan saat itu adalah hanya ingin bersama dengannya saja, membantu melewati masa sulitnya, membantunya untuk merasa lebih baik. Karena melihat keadaanya seperti membuatku benar – benar sedih. Mungkin di saat inilah aku mulai serius merasakan cinta dengannya.

Beberapa saat usai aku merasa telah siap, aku bilang saja bahwa aku cinta dengannya, dan aku ingin bersama dengannya. Namun dia menolak, dia merasa tidak ingin menjalani hubungan serius sekarang. Mungkin beberapa tahun ke depan atau mungkin saja tidak akan pernah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya