Dengan Izin Allah dan Restu Mama Papa, Aku Menikahimu

GenPI.co - Pikiranku melayang ke sepuluh tahun silam. Saat aku dan kamu bertemu di acara ospek masa-masa SMA.

Kata orang, putih abu-abu adalah masa paling indah. Aku tentu menyakini itu dan tak punya argumen kuat untuk membantahnya.

Di masa itu pula, aku menemuimu, wanita yang paling aku cintai hingga kini.

BACA JUGA:  Anaknya Bapak Kos: Enak? Mau Lagi?

"Haha, iya juga. Waktu itu kamu masih agak aneh gitu gaya rambut sama pakaiannya," katanya.

Aku hanya menunduk malu. Kenapa dia masih ingat gaya rambutku? Ah, dasar, dulu aku memang orang yang tidak suka berdandan.

Dia lantas bercerita soal bangku taman sekolah yang kosong di suatu sore.

Di tempat itu, aku bersimpuh di depanmu.

"Dengan izin Allah dan restu mama papa, aku ingin jadi pacarmu," kataku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News