Kekasihku Terlalu Kasar, Aku Angkat Tangan

Kekasihku Terlalu Kasar, Aku Angkat Tangan - GenPI.co
ilustrasi wanita di ranjang. foto: envato elements

GenPI.co - Aku sudah menjalani hubungan dengan Boy, satu tahun lamanya. Pertama kali bertemu dengannya, saat aku sedang berlibur bersama teman-temanku di Bali.

Dia adalah seorang bula yang menghabiskan waktunya berjemur dan memainkan handphone di pinggir kolam berenang. Secara tidak senja, mataku dan dirinya bertemu dan saling menatap.

Setelah itu, dia mendekati aku dan mulai mengajakku berbincang. Tak kusangka, ternyata dia adalah orang yang menyenangkan, tidak sedikit pembahasan kami sering bertemu hingga tak ada hentinya untuk berbicara.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Karena belum lama di Indonesia, aku berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa Inggris, untungnya kemampuan bahasaku diatas rata-rata, sehingga tidak sulit untuk berbicara.

Pertemuan satu tahun lalu mengantar kami menjadi pasangan hingga saat ini. Pada perayaan satu tahun hubungan kami. Boy, melamarku dengan memberikan cincin emas putih dilengkapi satu berlian besar ditengahnya.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Malam itu Boy berubah menjadi seseorang yang sangat romantis, karena aku tahu betul bahwa sifatnya begitu dingin dan tidak menyukai hal-hal seperti ini.

Sayangnya, setelah Boy memiliki sifat yang begitu perhatian. Aku justru sudah terbiasa dengan sifat dinginnya dan bisa dikatakan seorang menjadi dirinya yang dulu. Ringan tangan, berkata-kata kasar, hingga mengabaikan banyak hal yang seharusnya jadi prioritas awal.

Aku memiliki sifat moody yang luar biasa. Tidak jarang aku melempar barang saat Boy sedang tertidur, menyuruhnya pergi dari hadapanku, dan menendangnya walau dia hanya berdiam diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya